
Kripikfilm
By Rangga Adithia

KripikfilmJun 03, 2023

KripikRipiu 80: Spirit Doll, Horor Cepirit Bikin Otak Sembelit!
Alih-alih happy, selesai nonton justru depresi. Enggak hanya karena akting Anya Geraldine yang ugly, tetapi juga dampak serangan jumpscare ultra annoying yang bertubi-tubi. Mari kita heningkan cipta atas gugurnya horor yang menghibur dan berkualitas.

KripikRipiu 79: Jin Khodam, Dikira Sampah Ternyata Wah!
Whoa!! 85% durasinya ternyata ditumbalkan demi ngebangun plot cerita yang utuh, dengan penampakan yang tidak sampai bikin kita tepok jidat mengeluh sambil teriak "haduh!". Dikira horor sampah super jenuh, eh malah dapat durian runtuh!!

KripikRipiu 78: Kajiman, Horor Misteri Yang Memuja Story
Merupakan spesies horor yang hampir punah di Indonesia, ketimbang memuja penampakan, 100 menit durasinya justru dipakai untuk menyuapi kita dengan penceritaan dan misteri yang cukup bergizi. So far, film horor lokal terbaik di 2023!

KripikRipiu 77: Evil Dead Rise, Horor Amoral Yang Brutal
Horor total chaos yang bakal bikin teriak-teriak "anjing" 666 kali. Sensasinya bagai naik odong-odong dari neraka yang remnya blong pas di tanjakan Nagreg, sambil diputerin lagunya '200 Stab Wounds'.

KripikRipiu 76: Teluh Darah, Serial Bangsat Horornya Laknat
Terlepas muatan cerita yang setupnya buru-buru karena terlalu terbebani twist, terutama tiga episod akhir, serial ini tetaplah BIADAB campur BANGSAT saat bicara soal santet, ditambah misterinya yang terus bikin kita suudzon.

KripikRipiu 75: The Covenant, Film Perang Yang Mengesankan
Sebuah pertunjukan tentang keberanian dan kesetiaan yang tak pernah berhenti bikin greget sekaligus juga kagum, terutama scene kucing-kucingan vs Taliban, dimeriahkan hingar bingar desingan senapan serbu serta ledakan badabum!

KripikRipiu 74: Sewu Dino, Mencekam Tapi Kurang Seram
Salut buat niatnya mau dahulukan ngebangun suasana mencekam bermodal lokasi yang emang sudah cukup seram, sayangnya atraksi utama "teluh" malahan kurang dieksplor maksimal, ngerinya santet 1000 hari terasa tanggung, meskipun enggak sampai berstatus film horor yang 100% gagal total.

KripikRipiu 73: Marui Video, Film Terkutuk Bikin Ngamuk

KripikRipiu 72: Kembang Api, Film Satu Lokasi Yang Berhati
Film berkonsep "time loop" yang cukup impresif, tak hanya karena modifikasi cerdik yang kemudian melahirkan adegan-adegan yang terlihat variatif, tetapi juga mampu menampilkan pola penceritaan yang mudah dipahami sekaligus imajinatif.

KripikRipiu 71: Missing, Thriller Sinting Dengan Twist Anying
Manfaatkan banyak gawai, situs web serta aplikasi untuk bangun cerita yang terasa nyata, selagi perlahan ciptakan tegang dan menyeret kita untuk selalu suudzon, menerka sekaligus berasumsi berlebihan. Thriller yang hebat!

KripikRipiu 70: Para Betina Pengikut Iblis, Horor Ngasal Bin Gagal
Meski referensi segudang tetapi esekusi ngarang, dengan menumpuk adegan ngasal, janggal, dan amat artificial yang bikin logika serasa terpenggal. Ini adalah film horor "brutal" yang keburukannya berhasil cederai akal.

KripikRipiu 69: Waktu Maghrib, Akting Salut Tapi Horor Butut
Potensial menjadi film horor yang bikin tegang di 30 menit awal, sisanya kok malah buat otak pegal, ulah jumpscare usang dan trik nakuti yang dangkal. Tapi salut dengan departemen akting, terutama pelakon bocah bocah smp yang maksimal.

KripikSambel 08: 5 Serial Baru Dari Vidio Yang Wajib Ditunggu
Dari 15 original series baru yang bakalan tayang di Vidio pada semester awal tahun 2023, berikut adalah 5 serial rekomendasi yang sudah dipilih oleh kripikfilm yang tentunya wajib sekali untuk ditunggu sekaligus dimasukkan ke dalam daftar "bakal ditonton".

KripikRipiu 68: Autobiography, Drama Kelam Yang Mencekam
Tontonan thriller beramunisi skenario apik, diesekusi dengan penyutradaraan yang cerdik, didukung oleh visual dan tata suaranya yang atmosperik. Makbul mampu manfaatkan semua elemen filmnya untuk nyiptain banyak momen yang bikin kita keringat dingin. Bahkan di adegan sunyi dan tanpa dialog sekalipun, modalnya cuma tatapan, tapi seramnya bikin jantung ngos-ngosan, seperti habis melihat setan.

KripikRipiu 67: Hidayah, Referensi Melimpah Tapi Esekusi Payah
Ketimbang mengemasnya sebagai suguhan body horror, manfaatkan tubuh busuk Ratna untuk timbulkan rasa ngeri dan takut. Karena enggak percaya diri, Monty malah sibuk kumpulkan jumpscare serta penampakan tidak berguna, termasuk pocong akrobatik.

KripikRipiu 66: Alena Anak Ratu Iblis, Horor Mahal Tak Pakai Akal
Bagaikan mimpi buruk berlapis-lapis yang berisikan gado-gado adegan dan dialog-dialog rubbish, lalu terbungkus visual efek yang terlihat tak murahan, terutama CGI bagian opening sekaligus juga endingnya yang top abiez!

KripikRipiu 65: Cek Toko Sebelah 2, Makin Drama Tapi Masih Gila
Kurangi bercanda agar lebih drama sudah tepat, sayangnya urusan milih konflik mana yang jadi prioritas, Ernest kurang cermat. Alhasil ceritanya tumpang tindih serta tidak maksimal, meski tetap terhibur, tersentuh, dan terpingkal.

KripikRipiu 64: Tumbal Kanjeng Iblis, Horor Misteri Bikin Depresi
Film lokal paling menyia-nyiakan cast-nya, dari Sheryl Sheinafia hingga Putri Ayudya dicemplungin dalam salah satu tontonan terburuk tahun ini. Semoga Visinema bisa lebih mawas diri sebelum lanjut membuat horor lagi. Trauma!

KripikRipiu 63: The Big 4, Laga Komedi Beringas Yang Tak Waras
Kocak ibarat filmnya Dono Kasino Indro digeprek jadi satu sama kebrutalan khas Timo Tjahjanto, terutama 30 menit menuju ending yang berjejalan banyak fatality ala gim Mortal Kombat yang bangsat sekaligus anjing!

KripikRipiu 62: Qorin, Kesurupan Massal Yang Ngerinya Maksimal
Jika Tuhan dapat ditemukan di tempat tergelap, maka iblis (menyerupai manusia suci) bisa juga eksis dalam lingkungan paling "terang". Siraman rohani terselubung horor gila ala Gina, terutama di babak akhir, rasanya kayak dijedotin ke dinding!

KripikRipiu 61: Keramat 2 Caruban Larang, Bikin Lelah Dan Marah
Jadi drama marah-marah lebih krusial daripada mengeskplor mistis dan angkernya The Lost Dance, durasinya habis seolah ingin mengejar rekor MURI sebagai film horor dengan kata "anjing" terbanyak. Kacau dan mudah dilupakan!

KripikRipiu 60: Sri Asih, Film Adiwira Apik Yang Jagoannya Cantik
Film superhero lokal yang kualitasnya jadi tolak ukur baru! CGI tak bikin malu dan battlenya pun seru! Pevita Pearce bukan hanya tampil cantik bak dewi dari kahyangan, tetapi juga apik ketika sudah berkostum jagoan yang suka main slepetan.

KripikRipiu 59: Barbarian, Horor Liar Bikin Jantung Terus Berdebar
Horor yang memancing kengerian lewat umpan adegan-adegan tak terduganya yang brutal dan liar, jantung kita akan dipaksa terus berdebar saat rahang ini sedang menganga lebar. Tonton tanpa tahu apa-apa maka bersiaplah nyali bakal dihajar!

KripikRipiu 58: Qodrat, Selaknat The Exorcist Sehebat Iko Uwais
Tak saja muntahkan adegan orang kerasukan iblis yang mulutnya selaknat Regan di The Exorcist, tapi juga suguhkan laga baku hantam lawan pengikut Dajjal yang bengis serta sadis. Horor reliji campur aksi yang Ustadnya sejago Iko Uwais!

KripikRipiu 57: Inang, Horor Tanpa Memedi Tapi Masih Tetap Scary
Semua bagian terbaik serasa berkumpul di paruh pertama, dari horornya yang realistik hingga ke terornya yang pelan pelan bikin rasa nyaman terusik. Kehadiran karakter baru justru jadi salah satu penyebab yang merusak mood dan melunturkan daya tarik.

KripikSambel 07: Enam Film Wajib Tonton Untuk Kenal Horor Folk!
Bahasan ringan soal subgenre yang sudah sering didengar, tetapi ternyata enggak mudah didefinisikan. Bermula dari 'The Unholy Trinity' di Inggris kemudian berkembang lalu menyatu bersama budaya beserta sumber daya folklore dari negara lainnya, termasuk juga Indonesia.

KripikRipiu 56: Smile, Nyawa Terenggut Oleh Senyuman Maut
Seperti 'It Follows', horor yang dirancang bikin kita terus bertanya tanya semua nyata atau hanya halusinasi belaka, sambil disuguhkan sederet adegan disturbing berlapis jumpscare yang efektif dan skoring yang ngeri ngeri anjing :)

KripikRipiu 55: Jailangkung Sandekala, Setannya Bikin Merinding Endingnya Anying
Horor berhawa misteri dan mistik yang dengan mudah bikin tertarik, sayang bagian investigasi kriminal kurang mendapat perhatian, harus ngalah dengan klenik dan penampakan setan. Babak akhir untungnya MENGGILA, jadi masih fun.

KripikRipiu 54: Noktah Merah Perkawinan, Drama Rumah Tangga Yang Istimewa
Bukan sekedar drama dengan kualitas yang hebat, tetapi juga seperti thriller memikat yang bikin jantung dag dig dug terutama saat Gilang dan Ambar mulai saling tatap bersiap untuk "perang", huru hara rumah tangga yang istimewa!

KripikRipiu 53: Savageland, Mokumenter Bangsat Dengan Twist Keparat
Bayangkan 'Night of The Living Dead' dengan gaya bertutur ala 'Lake Mungo', horor berlapis misteri yang enggak sekedar ngeri, tetapi juga bikin yakin 100% semua yang terjadi true story. Salah satu mokumenter ter-ANJING!

KripikRipiu 52: Kamu Tidak Sendiri, Drama Tragedi Tertolong Akting Adinia Wirasti
Drama tragedi dalam satu lokasi dengan adegan, dialog serta tutur cerita yang bikin jenuh, alhasil daya tariknya mudah runtuh. Hampir saja menjadi film total "bencana" jika bukan karena ditolong akting Adinia Wirasti yang "gila".

KripikRipiu 51: Nope, Horor Science Fiction Edan Berisi Kritikan
Horor berlapis fiksi ilmiah yang mampu maksimalkan peran bebunyian serta lokasi untuk bikin kita tak nyaman sekaligus merasa ngeri dan terisolasi. Teror seru-seruan ala 'Jaws' dan 'Tremors' yang datang dari udara, film Jordan Peele paling gila!

KripikSambel 06: Teori Pengabdi Setan 2, Sang Saturnus Kembali Tiap 29 Tahun Sekali

KripikRipiu 50: Pengabdi Setan 2: Communion, Lebih Satanik dan Makin Menarik
Horor serba ada (HOSERBA) yang suguhkan scene menakuti dengan level seram yang variatif, dari bikin tutup mata hingga baca doa. The Raid yang isinya bukan penjahat, tapi teror bangsat tiap lantai ulah setan laknat!

KripikRipiu 49: Ivanna, Horor Brutal Yang Nikmat Dengan Teror Memikat
Setelah 'Ratu Ilmu Hitam' Kimo kembali ngacungin jari tengah berdarah darah ke film film setan lokal yang bikinnya ngasal. Akhirnya ada tontonan horor yang beneran menyenangkan di semester kedua ini. Tak cuma seram tapi juga brutal!

KripikRipiu 48: Everything Everywhere All at Once, Film Fantastik Yang Imajinatif, Kreatif dan Kontemplatif
Kolaborasi cerita imajinatif, action kreatif dan dialog kontemplatif, ciptakan tontonan watdefak yang tak saja dipenuhi kegilaan berlapis, tapi juga diramaikan momen yang bikin hati nangis.

KripikRipiu 47: The Black Phone, Thriller Supranatural Yang Bikin Gregetan Dan Klimaksnya Memuaskan
Thriller bertopeng horor supranatural yang undang aneka reaksi dan sensasi, dari tegang hingga tercengang, berkat apiknya narasi, eksplorasi serta esekusi yang dihadirkan Scott Derrickson. Anjing! keluar bioskop senang bangsat!

KripikRipiu 46: Ngeri-Ngeri Sedap, Drama Komedi Yang Cerdas Dan Berkualitas

KripikRipiu 45: Rumah Kuntilanak, Horor Absurd Bikin Pusing Dengan Twist Mindblowing
Horor absurd yang menyeret kita ke alam gaib amat ajaib berisikan barisan karakter yang nyasar dari sinetron Tutur Tinular, dialog kaku ala sinema 80an serta aneka adegan misteri yang dikemas 100% komedi. Tertawa sekaligus tersiksa!

KripikRipiu 44: The Doll 3, Teror Boneka Overpower Yang Berisikan Setan Madepaker
Daur ulang dari formula yang sudah jelas tidak manjur, ditambah kualitas cerita, presentasi horor, penokohan serta logikanya yang semakin ngawur, membuat seri 'The Doll' teranyar ini jadi yang paling problematik sekaligus hancur lebur.

KripikRipiu 43: Srimulat Hil Yang Mustahal, Hormati Legenda Sambil Ajak Ketawa Dan Nostalgia
Yang tidak tahu maupun tahu siapa itu Asmuni dan kawan kawan, semua akan diajak masuk ke universe bernama srimulat banget, untuk mengenal dan nostalgia sambil hahahihi bareng lawakan khas sekaligus juga legendaris.

KripikRipiu 42: Doctor Strange in the Multiverse of Madness, MCU Yang Kerasukan The Evil Dead
Oleh Sam Raimi, MCU diseret jadi suguhan film horor yang bakal ingetin sama 'The Evil Dead' dan 'Drag Me To Hell'. Asyik, sadistik, atmosperik dan terlihat jauh lebih serem dari 'KKN Di Desa Penari'.

KripikRipiu 41: KKN Di Desa Penari, Parade Penampakan Yang Teramat Melelahkan
Tak mau repot membangun keseraman, cerita dibiarkan berantakan dan dominan jump scare instan yang melelahkan. Bungkusnya (visual dan produksi) mahal tetapi isinya sama buruk dengan horor horor busuk yang sudah duluan tayang. Kecewa!

KripikRipiu 40: Oma The Demonic, Film Horor Ngasal Yang Merusak Mental
Siksaan berkedok horor berdurasi 80 menit yang tidak saja merusak kesehatan mental berkat deretan penampakan konyol yang GAGAL SERAM, keseluruhan filmnya pun yang diesekusi ngasal total berakibat fatal bikin OTAK KERAM.

KripikRipiu 39: RRR, Film Aksi Berotot Baja Yang Ceritanya Berhati Mulia
Mahakarya aksi berkobarkan adegan ultra mindblowing dari awal hingga ke ending, kreasi menggila Rajamouli yang bertaburkan tarian, jotosan, tembakan dan ledakan yang bikin adrenalin jumpalitan. Hiburan yang buas, ganas dan cadas!

KripikRipiu 38: Menjelang Magrib, Mokumenter Overdosis Gimik Bikin Otak Jungkir Balik
Horor mokumenter yang tak hanya bikin otak jungkir balik, tapi akal sehat pun dibuat menyerah enggak berkutik oleh plot menggelitik, dialog penuh bahasa berkosakata kosmik, akting robotik dan aneka adegan yang overdosis gimik.

KripikRipiu 37: Iblis Dalam Kandungan, Horor Prematur Yang Ceritanya Hancur
Horor prematur dengan logika bercerita hancur lebur yang dipaksa tayang meski banyak adegannya yang secara gaib menghilang, entah pas waktu ngedit ketiduran atau file filmnya beneran dibawa kabur sama setan.

KripikRipiu 36: Texas Chainsaw Massacre, Horor Bangsat Yang Sadisnya Nikmat!
Ini adalah pesta pora pembantaian yang amat meriah dan berdarah, dengan Leatherface jadi atraksi utama yang hadirkan kebrutalan dan kesadisan yang bangsat, dibalut musik sekaligus sinematografi yang nambahin kenikmatan.

KripikRipiu 35: All of Us Are Dead, Banyak Keseruan dan Dipenuhi Gigitan
Bagian drama menyek menyek diimbangi aksi menegangkan menghindari gigitan zombie kepala benyek. Meski jumlah episodnya dirasa kebanyakan, untungnya berlimpah adegan survival yang seru dan brutal sekaligus menyenangkan.

KripikRipiu 34: Archive 81, Apartemen Ngeri Yang Dipenuhi Misteri
Misteri sekte sesat pemuja iblis di apartemen bernuansa 'Rosemary's Baby' yang dihuni oleh sekumpulan gambar aneh, momen faktap dan adegan watdefak. Ngeri, bingung, seru dan penasaran menjadi satu. Suka! semoga ada season 2!

KripikRipiu 33: Scream, Horor Whodunit Yang Seru Bingit
Berceceran aksi sayat yang nikmat dan momen tikam yang jahanam. Berlumurkan adegan bunuh yang rusuh dan visual bersimbah darah yang meriah. Sebuah tribut sekaligus horor meta sakit jiwa yang bikin gembira. SERU, LUCU DAN ASU!

KripikRipiu 32: Makmum 2, Eco-Horror Bodor Bikin Otak Jadi Gempor
Di balik penampakan setan yang sebenarnya memuakkan, ternyata ada pesan untuk jangan merusak hutan. Sekuel yang sedikit lebih baik dari predesesornya yang mengenaskan, tetapi tetap tontonan eco horror yang berantakan dan gagal bikin ketakutan.

KripikRipiu 31: Don't Look Up, Satir Apokaliptik Yang Menggelitik
Drama satir apokaliptik yang mengolok-olok faktapnya penghuni bumi bernama manusia lewat candaan luar biasa goblok. "Deep Impact" dengan rasa konyol, banyol & ngocol khasnya Adam McKay. Salah satu tontonan terbangsat tahun ini!

KripikRipiu 30: Yuni, Sinema Berhati Ajak Berempati
Potret sederhana perlawanan seorang perempuan demi freedom abis dari kekangan dapur, sumur dan kasur. Satukan kegelisahan, kepedihan dan kehangatan dalam sebuah karya sinema yang sangat amazing pisan. Film Indonesia terbaik tahun ini.

KripikRipiu 29: Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash, Romansa Sadis Yang Romantis
Aksi tuntaskan dendam yang sadis bergandeng dengan kisah burung rindu ngaceng yang romantis. Eksperiens sinematik unik, enerjik sekaligus menggelitik terbungkus visual 80an yang nostaljik dan epik, seepik Ladya Cheryl.

KripikRipiu 28: Losmen Bu Broto, Losmen Idaman Yang Apik Tenan
Tak sekedar dijamu oleh suguhan cerita yang amat nikmat layaknya ikan asam kecombrangnya Mbak Pur, tapi juga dibuat kerasan oleh akting seisi losmen yang apik tenan. Pengalaman menginap yang begitu mengesankan.

KripikRipiu 27: Maid, Drama Amazing Isunya Penting
Kisah perjuangan perempuan melawan taiknya kehidupan, tanpa menjual tangisan apalagi eksploitasi keapesan. Serial drama yang tak hanya mencerahkan akan dampak kekerasan, tapi juga perlihatkan relasi bunda dan anaknya yang berselimut kehangatan.

KripikRipiu 26: Paranoia, Tegang Gagal Pulang Sebal
Skill akting tak diragukan, pokoknya secara individu aman sesuai porsinya, tapi saat bersatu di dalam adegan malah ada yang janggal hingga kadang terlihat menggelikan. Alih-alih ikut merasa terancam dan degdegan, thrillernya justru hambar ketegangan.

KripikRipiu 25: Bisikan Jenazah, Horor Hancur Tapi Menghibur
Selain eksperimental, filmnya juga dibuat genre campuran, jadi nga cuma dapat horor tapi juga drama rumah tangga ala Scenes From A Marriage dan komedi dadakan yang seenak udel dimasukan. Pokoknya komplit tumpang tindih, kan yang penting kuota 80 menit sudah terpenuhi.

KripikSambel 05: Sepuluh Horor Found Footage Terbaik (Bagian Kedua)

KripikSambel 04: Sepuluh Horor Found Footage Terbaik (Bagian Pertama)

KripikRipiu 24: The Medium, Seremnya Bikin Auto Baca Doa
Horor mokumenter hasil kolaborasi antara Banjong Pisanthanakun (Shutter) dan Na Hong-jin (The Wailing) yang betulan menakutkan sampai bikin komat kamit auto baca doa pengusir setan tapi malah tidak mempan.

KripikRipiu 23: Midnight Mass, Ngerinya Orang Dimabuk Agama
Horor yang sumber ngerinya bukan dari makhluk gaib berwajah seram, melainkan jasad hidup yang hatinya mati dimabuk agama. Series bangsat dengan misteri yang menguji iman dan kejutan-kejutan yang bikin mental berantakan.

KripikRipiu 22: Squid Game, Ekstrim Penuh Dengan Kejutan
Paket lengkap series bertema survival yang berisi persahabatan, pengorbanan dan pengkhianatan di tengah permainan pelunas hutang ekstrim, tak saja dipenuhi aksi muncratan darah tapi juga drama yang bikin kita peduli dengan karakternya.

KripikRipiu 21: Night in Paradise, Film Gangster Brutal dan Unyu
'Night in Paradise' sebuah tontonan gangster Korea yang nga hanya memamerkan gebug-gebugan brutal berdarah dan intrik pergangsteran yang seru, tapi juga memiliki bagian yang bikin kita peduli dengan karakternya, lewat romansanya yang aneh sekaligus unyu.

KripikRipiu 20: Geez & Ann, Film Romansa Tidak Ada Rasa
Dengan segala rayuan puitis, adegan romantis dan dialog-dialog manis yang nantinya berserakan di sepanjang durasinya, chemistry Hanggini dan Junior Roberts (kok) tetap terasa hambar, hingga sulit untuk peduli dengan hubungan mereka, apalagi bilang "suka" pada filmnya.

KripikSambel 03: Sepuluh Film Horor Favorit (Bagian Kedua)

KripikSambel 02: Sepuluh Film Horor Favorit (Bagian Pertama)

KripikRipiu 19: Affliction, Horornya Menjanjikan Misterinya Membingungkan
Setelah dikecewakan oleh 'Menunggu Pagi' gue berharap bisa suka dengan debut horor dari seorang Teddy Soeriaatmadja, 'Affliction' berpotensi jadi tontonan misteri yang menarik di paruh pertamanya, didukung oleh atmosfir dan tone-nya yang kelam dan agak depresif. Namun lambat laun ketertarikan kian luntur seiring semakin kebingungannya film ini untuk menjawab segala pertanyaan. Terlalu banyak "rahasia" yang ingin diceritakan, tanpa mampu memanfaatkan durasinya dengan lebih bijaksana, hingga mengorbankan konklusinya yang terkesan tergesa-gesa di akhir.

KripikRipiu 18: June & Kopi, Dua Anjing Menggemaskan Sekaligus Jago Akting
Terlepas dari beberapa detil yang cukup mengganggu kenikmatan menonton (seperti: penyakit, dialog, polisi, chemistry dan scene makan), kelucuan dan akting hebat dua anjing di film ini jadi bikin lupa segala kekurangan yang ada, pada akhirnya terhibur dan terharu karena mereka.

KripikRipiu 17: Aku Tahu Kapan Kamu Mati, Horor Komedi Kualitas Ngeri
ATKKM punya secercah harapan bakal menawarkan horor komedi yang berpotensi (setidaknya) menghibur, sayangnya rasa terhibur itu kian sirna dan hanya bertahan sekitar 10 menit saja, jadi 80 menit sisanya sudah terbayang muka gue ekspresinya kayak apaan jeleknya.

KripikRipiu 16: Sebelum Iblis Menjemput Ayat Dua, Lebih Bangsat dan Semakin Sesat
Ketika kebanyakan film horor lokal betah berada di zona nyaman, bermain hantu-hantuan cewek berambut panjang, jumpscare itu-itu aja dan juga penampakan kampungan, sinema perjurigan +62 emang butuh sutradara yang agak gila, bukan sekedar gila doang sih, tapi juga ngertilah dia mau bikin film kayak gimana, punya visi yang sama gilanya.

KripikRipiu 15: Little Women, Harta Yang Paling Berharga Adalah Keluarga
Little Women nantinya memang akan banyak memberikan pesan moral (klo kata film kita), tidak hanya tentang arti keluarga, tapi juga kebaikan antar sesama manusia. Greta Gerwig menyampaikan semua itu tanpa sedikit pun terkesan menggurui, membiarkan penontonnya menyerap sendiri dari apa yang dilihat dari babak ke babak, selama 135 menit durasinya yang terasa sekejap.

KripikRipiu 14: Birds of Prey, Kiat Cepat Move On Dari Mantan Ala Harley Quinn
Meski isi otaknya ancur binti gesrek, berstatus partner in crime dari pangeran kejahatan, biang keladi keonaran dan demennya berantem, tapi seorang Harley Quinn tetaplah cewek rapuh dibalik kebrutalannya. Bisa nangis, bisa patah hati, bisa menggalau, Harley Quinn tetaplah manusia, dan Birds of Prey memanusiakan dirinya.

KripikRipiu 13: Mangkujiwo, Film Horor Sakit Dengan Cerita Berbelit-Belit
"Mangkujiwo" punya potensi menjadi horor yang beda dari yang lain, mengekor apa yang udah dilakuin "Kafir Bersekutu dengan Setan" di tahun 2018 lalu, yang sama-sama disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis. Jika horor lokal umumnya manfaatkan penampakan hantu yang bertubi-tubi untuk meneror penonton, "Mangkujiwo" justru meneror tanpa hantu sejak awal.

KripikRipiu 12: Akhir Kisah Cinta Si Doel, Pamitan Berbuah Senyum Kagak Ikhlas
Klo ada yang namanya alternate universe, gue ngebayangin Bang Mandra yang akhirnya bisa nyanyik killing me softly, killing me softly, killing me softly sekarang, bareng ama kekasih hatinye, Munaroh. Setelah gagal dua kali ngelamar Munaroh, setelah dua kali nerima surat yang bikin Bang Mandra sedih, gue kira 'Akhir Kisah Cinta Si Doel' bakal kasih keadilan yang setimpal buat nasib Bang Mandra, tapi lagi-lagi harapan itu digantung, mirip jemuran basah yang enggak kering-kering.

KripikRipiu 11: 1917, Mahakarya Sinema Persembahan Sam Mendes
'1917' memberikan pengalaman sinematik yang komplit, tidak saja datang dari sisi teknikal yang maha dahsyat--khususnya pergerakan kamera yang membuat film ini terasa seperti satu kali pengambilan gambar yang panjang, tapi juga datang dari George MacKay dan Dean-Charles Chapman yang berlakon luar biasa, hingga gue berhasil diyakini semua di film ini adalah betulan perang. Dari apa yang nantinya terlihat dan terdengar, '1917' telah hadirkan perjalanan tak terlupakan, 2 jam yang mendebarkan.

KripikRipiu 10: Bad Boys for Life, Nostalgila Bersama Mike dan Marcus
Serasa bertemu temen lama, sudah pasti Bad Boys For Life hadirkan sebuah nostalgia, khususnya bagi mereka yang emang demen sama dua predesesornya. Setelah 17 tahun, seneng rasanya bisa ketemu lagi sama Mike dan Marcus, bisa ketawa bareng, ngetawain taiknya mimik si Martin Lawrence, serius nih orang nga usah ngomong juga udah kocak. Eh tapi Bad Boys For Life bukan sekedar ngasih cerita lucu untuk ditertawakan doang, porsi dramanya pun di luar dugaan cukup mengena, untuk ukuran film yang isinya becandaan, becandaan dan becandaan.

KripikRipiu 09: Surat dari Kematian
Gue kesian sama Carrisa Perruset yang mesti maen di 'Surat dari Kematian' ini, tapi sekaligus juga tertolong dengan kehadirannya, ada sedikit rasa terhibur tatkala mata dan telinga gue sedang tersyiksyahlalala. Sampe film selesai, gue masih penasaran kenapa anak kecil yang maen di rel kereta itu bisa jadi setan penghuni Gama Plaza, padahal seinget gue yang mati kelindes tuh kambing.

KripikRipiu 08: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Sama seperti judulnya yang lumayan panjang, 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini' memakan durasi yang tidak sebentar. Akan beda ceritanya jika gue betul-betul bisa menikmati filmnya secara utuh, toh pada kenyataannya dua jam terasa begitu lama, meski belum sampai tahap menyiksa. Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini pada akhirnya memaksa gue untuk duduk di bangku C10, sambil berusaha keras mencari bagian dari filmnya yang membuat gue terkoneksi, relate. Pencarian gue berujung sia-sia.

KripikRipiu 07: Rasuk 2
Gue engga nonton predesesornya, jadi jangan bertanya mana yang lebih bagus atau lebih jelek hahahaha. 'Rasuk 2' masih mewarisi ciri khas lama film-film KKD, meski sudah hijrah tidak membuat horor ngaco lagi, ditambah keseluruhan produksi yang dikemas lebih niat, boleh dikatakan demikian kalau menengok seperti apa K2K dahulu membuat film. Tapi meski sudah berganti logo, tidak lagi memasang piramida gaib, kayaknya gue masih bisa merasakan secuil "keepikan" di film-film KKD sekarang.

KripikPripiu 02: Saint Maud Punya Tips Ngobatin Rematik
Debut penyutradaraan si Rose Glass ini kayaknya bakal sesinting film-film horor sebelumnya dari A24, SAINT MAUD tampak berselimutkan nuansa tidak menyenangkan, mencekam dengan cara yang tidak biasa, di bayangan gue film yang katanya punya elemen The Exorcist dan Carrie ini bakal sekeren The Witch, The Blackcoat's Daughter, Hereditary dan Midsommar.

KripikRipiu 06: Si Manis Jembatan Ancol
Ini tentangmu... Iya ini tentang Maryam, perempuan manis yang kehidupannya berakhir tragis. Setelah di-ho-oh rame-rame sama penjahat ngepet, mayatnya dibuang ke sungai, terus secara instan jadi arwah penasaran yang mangkalnya di pinggiran jembatan. 'Si Manis Jembatan Ancol" sukses bikin gue terkaget-kaget, bukan sama adegan-adegan kemunculan si hantu Maryam, tapi justru dari bagaimana Anggy Umbara memaparkan sisi penceritaannya. Ada kejutan manis disana, selain visual kematian sadis yang menggemaskan.

KripikPripiu 01: Film Horor Indonesia Butuh Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2
'Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2' tidak hanya dibutuhkan oleh mereka yang muak dengan horor lokal yang gitu-gitu aja, tapi juga karena sinema horor Indonesia sudah darurat tontonan yang brengsek. Sekarang, semua orang bikin film horor, sampe gue kaget melongo pas liat nama Guntur Soehardjanto sebagai sutradara 'Lampor: Keranda Terbang', kok kaget? karena gue tahunya dia spesialis film drama, romansa dan religi, macam 'Tampan Tailor' dan 'Assalamualaikum Beijing'. Ya, semua orang bikin film horor, sayangnya nga semuanya bikin film horor yang bener.

KripikSambel 01: Kenapa Podcast?

Ngobrolin Headshot Bareng The Mo Brothers (Bagian Kedua)
Pengalaman menarik tatkala di sela-sela aksi tarung berdaya adrenalin kencang, kita juga bisa melihat Ailin dan Ishmael saling bertatap menyembunyikan rasa di balik mata yang memar dan wajah berlumur darah. Mo Brothers saya rasa sudah berhasil mengemas Headshot agar dapat dinikmati tidak hanya penonton seperti saya (yang memang sesat dan bejat), tetapi juga penontonnya Chelsea Islan serta Screenplay. Action sadis yang bertebaran berimbang dengan porsi dramanya, tak sekedar pukul-pukulan tapi ada usaha Mo Brothers untuk merajut cerita, meski penceritaan tetap bukanlah atraksi utama di Headshot.

Ngobrolin Headshot Bareng The Mo Brothers (Bagian Pertama)
Melihat Headshot garapan duo sakit jiwa Mo Brothers (Rumah Dara, Killers) yang pertama kali diingat jelas The Raid, saya tidak pungkiri itu. Apalagi ditambah ada beberapa alumni The Raid/Berandal macam Iko Uwais, Julie Estelle si gadis yang gemar getokin kepala orang pake palu, Very Tri Yulisman dan juga Zack Lee. Tapi tentu saja Timo dan Kimo tidak membuat Headshot untuk jadi The Raid ke-3 atau film action tandingan, kemiripannya berhenti pada pemain dan tema yang sama-sama mengusung banyak adegan aksi brutal.

KripikRipiu 05: Sekala Niskala (The Seen and Unseen)
Sebuah perjalanan mistis dan magis menelusuri hubungan batin yang kuat antara kakak-adik. "Sekala Niskala: The Seen and Unseen" sunyi dalam kata-kata, namun mampu menggebuk keras dada, mengoyak nyeri emosi serta menyeret jiwa untuk rasakan duka, berkat penuturannya yang simbolik-dramatik sekaligus juga puitik-atmosperik. "Sekala Niskala: The Seen and Unseen" lebih horor dari film-film horor Indonesia yang belakangan rilis, penataan suaranya sukses menciptakan bebunyian aneh nan misterius dan hasilkan nuansa cekam yang pekat. Well, beberapa kali dibuat bergidik-asyik saat momen horor itu muncul. Salut untuk Kamila Andini.

KripikRipiu 04: My Generation
Sekilas gue ingat Phil Anselmo bilang "don't underestimate the kid, you're f***ing crazy if you do.” atau kata-kata Marilyn Manson di "Bowling for Columbine" yang intinya anak-anak itu butuh banyak untuk didengarkan. Mau anak jaman dulu atau kid jaman now, yang namanya masalah akan selalu ada, bedanya sekarang mereka punya teknologi untuk menyampaikan keluhan itu, mereka punya caranya sendiri untuk mencurahkan masalah mereka. Salah-satu caranya mungkin akan sebrengsek Zeke dan kawan-kawannya, brengsek hingga akhirnya orang tua mereka lihat itu nga bener. Well, mungkin hanya dengan cara itu Zeke, Suki, Konji dan Orly bisa bebas berpendapat, tanpa harus melulu dikurung dalam label pemberontak dan dijejali banyak ceramah duluan.

KripikRipiu 03: Posesif
'Posesif' adalah tontonan romansa remaja yang beda dari film-film Indonesia bertema sejenis lainnya, tak sekedar menyodorkan sisi romantis dan mengobral momen-momen manis, tetapi juga bakal mengekspos bagian "horor" dari sebuah hubungan sepasang anak remaja, Yudis yang diperankan oleh Adipati Dolken dan Lala yang diperankan oleh Putri Marino yang cantik-cantik-klasik. Bagaimana perjalanan kisah asmara mereka yang brutal-brutal menggemaskan ini?

KripikRipiu 02: Mereka Yang Tak Terlihat
Lidya (Sophia Latjuba) memiliki dua orang anak perempuan, Saras dan Laras. Saras mempunyai kemampuan melihat "mereka yang tak terlihat" atau biasa kita sebut hantu. Awalnya Saras sangat merasa terganggu dengan bakatnya tersebut, tapi lambat laun dan seiring tumbuh dewasa, dia perlahan mulai menerima sekaligus terbiasa melihat mahkluk-mahkluk dari alam lain berseliweran di depan matanya. Sayangnya, Sang Ibu justru tidak percaya jika Saras memang diberikan kelebihan khusus, meski beberapa kali melihat anaknya bertingkah aneh layaknya kesurupuan. Alih-alih akrab, keduanya sering terlibat cek-cok, hubungan mereka pun jadi tidak harmonis.

KripikRipiu 01: Pengabdi Setan
Setelah (katanya) menunggu 10 tahun agar bisa mengadaptasi Pengabdi Setan (1980) arahan Sisworo Gautama Putra yang kvlt itu, Joko Anwar (Pintu Terlarang) akhirnya diberi restu oleh Rapi Films untuk menggarap Pengabdi Setan versinya sendiri. Tahun ini, benih kengerian dan teror tersebar lewat film terbarunya tersebut, Joko tidak sekedar menghadirkan tontonan horor yang seram-seram-menyenangkan, tapi sekaligus memberikan penghormatan pada film yang dulu sudah memberikannya inspirasi untuk buat film sendiri.