SerSerGairah

Agar tidak terlalu menyebalkan, sebaiknya diajak ngobrol. Siapa tahu si buku ini menyebalkan karena memang dia lagi ada masalah di rumahnya, atau di sekolahnya, atau di kantornya, atau di mana saja, terserah! Kalau misale dia tetep nyebahi, yo wis, diracun ae, kok, repot?

Buat kamu-kamu yang terbiasa naik KRL atau MRT, jelas aman dan nyaman, dong...kalau sepi. Nah, kalau pas ramai padet-mededet juga sama nyamannya, soalnya naik taksi, ehehehehe...

Nah, ngomong-ngomong soal transportasi, mari kita dengarkan bagaimana ceritanya Mas Joe ketemu saudara sesama monyet di stasiun MRT.

Siapa bilang berduaan? Lha, wong nontonnya pasti ramai-ramai sama orang lain, kok. Kalau cuma berdua, itu artinya filmnya ndak laku. Atau bisa jadi bioskopnya belum buka tapi kamunya yang maksa masuk. Lagian jangan berduaan ajalah ke mana-mana. Nenek bilang, itu berbahaya, hey...hey...hey...he-hey... Marilah kemari hey...hey...hey...hey...hey, kawan...

Kita harus pintar-pintar membawa diri dalam pergaulan kantor. Hormati atasan, hargai sesama, dan lindungi marga satwa. Jangan kebanyakan menjilat, mendingan menyeruput, apalagi waktu minum teh anget. Supaya apa? Supaya kita tidak dikira kucing, meong...meong...meong...

Berikut adalah adab dalam menghadiri meeting:

1. Jangan menghadiri dua atau tiga meeting secara bersamaan. Lebih baik menghadiri lima meeting sekalian karena 4 sehat, 5 sempurna;
2. Memberi kabar ketika tidak bisa hadir. Jika bisa hadir jangan lupa ajaklah Doyok agar bisa lengkap Hadir-Doyok;
3. Hidupkan kamera komputer atau laptop jika meeting-nya online. Kalau kameranya mati, segeralah melayat. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Kata Mas Aphip, sih, enak-enak aja. Tapi jarang jalan-jalan. Sekalinya liburan malah terjebak ibu-ibu arisan cabang Wahsinitong Disi.

Jadi bos...OK, jadi anak buah juga OK. Karena jadi anak buah pun (kalau terlalu) lama-lama nanti juga jadi bos...OK, OK, OK? Bosok, dong...aeh, OK, dong!

Aaah...ngutaaang. Selamat, Bung, Anda layak banyak utang! Nikmati, Bung, ngutang selamanyaaa~

Seperti lirik lagu milik Cherrybelle, yang judulnya Diam-Diam Suka:

Aku diam-diam suka kamu
Kucoba mendekat
Kucoba mendekati hatimu
Aku diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk, hap...
Lalu ditangkap!

Ya gampang, dong. Dikasih pilihan, mau dikucilkan atau diejek-ejek di tempat? Jadi silakan dilihat, apakah grup WhatsApp-mu sepi? Karena kalau sepi, ya berarti kamulah orang yang malas dan dikucilkan. Piye e? Dong ora e? Makanya jangan bermalas-malasan biar hidupmu berguna sedikit, setidaknya untuk grup WhatsApp-mu.

Bedanya, yang satu masih relatif muda, sementara satunya lagi sudah beranjak menua kakakku Seohyun tercinta, sudah waktunya kau banyak berdoa...

Teruslah berkarya, wahai wanita! Jangan pernah menyerah! Tetaplah menjadi bintang di langit, agar cinta kita akan abadi. Biarlah menjadi orang yang bisa diandalkan sewaktu ada tugas kelompok, biar para laki-laki urunan beli gorengan dan nyuguh kopimiks sahaja.

Sesungguhnya andalkanlah keberuntungan dan orang dalam, karena tiada pernah akan ada kesuksesan bagi kita yang tidak terlalu pintar jikalau kita tidak punya orang dalam, keberuntungan, serta (Rumah Makan Padang) Doa Ibu.

Apapun konsernya, yang penting beli tiketnya jangan lewat calo ya, kawan-kawan, karena itu tindak ilegal. Mendingan nunggu jebolan, tapi jangan lupa pake helm, biar aman kalau dikepruki sama polisi. Hidup Slankers!!!

Apakah menunya nanti martabak manis? Atau martabak asin? Atau martabak manis-asem-asin yang rame rasanya? Apapun martabaknya, yang penting jangan menyerah mengejar pekerjaan impianmu, karena mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia...

Sebenarnya ada jalan pintas: Jadilah anaknya James Rothschild atau menantunya Paman Gober, karena kalau cuma mengandalkan orang dalam belaka, wah, bisa keterima kerja saja sudah untung! Jangan nambah minta yang aneh-aneh lagi! Dong ora e?!

Dia pernah berpendapat bahwa untuk menjadi pemilik rumah makan yang sukses, dia harus menjadi pribadi yang percaya diri alias pede. Untuk menjadi pribadi yang pede, dia harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Agar punya rasa percaya diri yang tinggi, dia harus menjadi pemilik rumah makan yang sukses. Gimana, sudah bingung belum? Kalau belum bingung, nanti kita ulangi lagi.

Pertama, datangi atasan kita dengan sopan. Kedua, bicarakan niatan kita jelas dan jujur, meskipun ngibul-ngibul dikit...bolehlah. Tiga, berikan argumen serta justifikasi yang jitu. Empat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan yang kelima, naik haji bila mampu.

Kalau dulu, kita biasanya punya hobi mahal dan kepinginan banyak, tapi duitnya nggak ada. Kalau sekarang, duitnya ada, tapi sulit mencari yang standar ISO, Istri Sudah Oke. Mari kita tanya Mas Septri, bagaimana cara gampang mengakalinya!